Tari Remo
Tari Remo berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, Kabupaten Jombang, Jawa
Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai
pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini ditarikan
dalam upacara kenegaraan, dan sambutan tamu kenegaraan. Tarian ini sebenarnya
menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga, yang dibuat
oleh pengamen tari saat itu.
Tata Gerak
Karakteristik yang paling utama dari Tari Remo
adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Ciri yang paling khas dari tarian
remo ini adalah gerakan kaki yang rancak nan dinamis sehingga menimbulkan suara
Gemerincing dari lonceng kecil yang dipasang di pergelangan kaki. Selain itu
gerekan seperti mengempakan selendang/sampur sembari membuka kaki seperti
pasangan kuda-kuda dalan seni bela diri pencak silat.
Tata Busana
Busananya ada
berbagai macam gaya, yaitu:
-
Gaya Sawunggaling,
-
Surabayan,
-
Malangan, dan
-
Jombangan.
Selain itu juga
ada busana untuk penari perempuan
Busana Remo
Putri
Remo
Putri mempunyai busana yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul,
memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup
bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja
yang disemat di bahu bahu
Pengiring
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang
barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling,
kethuk, kenong, kempul, dan gong. Jenis irama-nya adalah Jula-Juli dan
Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan
atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyalakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas
bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter,
seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong.
|
Jenis irama-nya adalah Jula-Juli dan Tropongan,
namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau
gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyalakan
sebuah lagu di tengah-tengah tariannya
|
Tari Remo berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, Kabupaten Jombang, Jawa
Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai
pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini ditarikan
dalam upacara kenegaraan, dan sambutan tamu kenegaraan. Tarian ini sebenarnya
menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga, yang dibuat
oleh pengamen tari saat itu.
Tata Busana
Busananya ada
berbagai macam gaya, yaitu:
-
Gaya Sawunggaling, - Surabayan
-
Malangan, dan -
Jombangan.
Selain itu juga
ada busana untuk penari perempuan
|
|
|
Tari Remo sering disebut sebagai Tari
pembukaan acara, dalam suatu hiburan yang dipertontonkan pada para pecinta
seni tari tersebut. Tari Remo kemudian berkembang karena perkembangan seni
Ludruk.
|
|
Tari Remo sendiri kemudian berkembang
menjadi tari penyambutan tamu-tamu penting dalam pemerintahan. Tari ini
disimpulan sebagai koreografi yang merupakan pemahaman simbolik, sehingga
bisa di intrepretasikan bermacam-macam oleh yang melihatnya.
|
Komentar
Posting Komentar